Akhir tahun 2012 mungkin adalah tahun yang begitu sangat mengecewakan bagi sekian juta orang di berbagai pelosok madura,khususnya bagi para petani tembakau. Harapan satu-satunya yang menjadi andalan pendapatan nafkah bagi mereka ternyata tak menjadi kenyataan.
Foto : Lokasi Desa.Pakamban Laok Kec.Pragaan
Tidak seperti tahun sebelumnya dimana harga tembakau pada saat itu hingga mencapai harga rata-rata Rp.35.000./Kg. Walaupun nominal harga tersebut belum bisa dikatakan mahal,sebab dari perseribu pohon tembakau itu biayanya dari persiapan penanaman hingga panen bisa mencapai 700 ribu hingga 1juta rupiah,uang tersebut untuk pembelian bibit,pompa air,plastik penampungan air,listrik dll, dan semua pengolahan lahannya dikerjakan sendiri.
Sedangkan hasil dari perseribu pohon tersebut kalau kondisi normal setelah dipanen keringnya bisa kurang lebih 25 kilo,apabila harga 35.000 hasilnya hanya Rp.875.000.
Setelah hampir tiga bulan berbagai proses perawatan dilakukan,tembakau manulai siap dipanen.
Biasanya pada saat seperti ini petani pemilik tembakau tersebut kalau tidak mau di panen sendiri maka mereka hanya menunggu pembeli untuk di jual di tempat atau di lahan.
Karena tidak adanya kepastian atau ketentuan patokan harga gudang pada saat itu,karena gudang(Pembeli Pabrik)masih belum buka,maka para calo atau pembeli lokal hanya membeli berdasarkan insting mereka sendiri,dan apabila situasi seperti ini terjadi maka petanilah yang dirugikan.
"Bagaimanapun situasinya,beginilah kenyataannya. Sistem ekonomi tak pernah berpihak kepada rakyat kecil. Saya cuma berharap kedepan pemerintah daerah juga memikirkan hal ini,walaupun saya pernah dengar di salah satu acara jaring aspirasi salah seorang dewan,yang mana hal ini sebenar bukan tidak pernah di perjuangkan namun sampai saat ini hasilnya belum memuaskan,ujarnya"Kata seorang petani".
"Bagaimanapun situasinya,beginilah kenyataannya. Sistem ekonomi tak pernah berpihak kepada rakyat kecil. Saya cuma berharap kedepan pemerintah daerah juga memikirkan hal ini,walaupun saya pernah dengar di salah satu acara jaring aspirasi salah seorang dewan,yang mana hal ini sebenar bukan tidak pernah di perjuangkan namun sampai saat ini hasilnya belum memuaskan,ujarnya"Kata seorang petani".
0 komentar:
Posting Komentar