Imbas Dukung-mendukung Calon Bupati
PAMEKASAN–Suhu politik di internal DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan semakin bergolak dan terus memanas. Itu buntut dari ketidak sepahaman antara DPD dengan DPC (dewan pimpinan cabang) di masing-masing kecamatan terkait pengusungan calon bupati.
Gejolak politik yang memanas, itu berawal saat forum DPC mendeklarasikan salah satu calon untuk diusung dalam Pemilukada 2013 mendatang. Namun, apa yang dilakukan DPC oleh DPD dianggap salah. Kegiatan dukungan itu dianggap tidak legitimate karena tidak mendapatkan izin dari DPD. Kegiatan yang dianggap tidak legal itu membuat sejumlah DPC berang.
Alasannya, tin-dakan itu merupakan kegiatan yang sah, apalagi belum ada rekomendasi dari DPW soal calon yang akan diusung. Informasinya, DPD terkesan menekan untuk mendukung salah satu calon pilihan. Hanya saja, DPC bertolak belakang pilihan DPD. Puncaknya, sejumlah DPC kini mengecam arogansi DPD.
Tidak hanya itu. Sejumlah DPC juga mengancam untuk melakukan boikot terhadap pemilukada. Sebab, mereka menganggap aspirasi mereka tidak begitu diperhatikan. Se-hingga mereka akan memilih untuk boikot. Informasi yang berhasil dirangkum koran ini, di pen-gurus DPD PAN Pamekasan juga terjadi gejolak. Di mana di internal DPD ini terdapat dua kubu.
Ada kubu yang mendukung A. Syafii Yasin, satu kubu yang lain mendukung incumbent Kholilurrahman. Kondisi ini terus bergolak selama beberapa waktu terakhir. Maklum, sampai saat ini belum ada keputusan resmi. Ketua Forum DPC Abdul Haq menjelaskan, memang saat ini suhu politik di internal partai sudah memanas.
Itu karena DPD tidak bisa mengayomi DPC dengan baik. ”Kami bilang DPD arogan tidak bisa menerima masukan dari bawah. Padahal, partai memang harus dari grass root,” katanya. Dia mengungkapkan, seharusnya DPD menghargai kerja dari DPC. Apalagi, saat ini belum turun rekomendasi kepada salah satu calon.
”DPC tidak masalah mendukung kepada siapa. Sebab sama-sama punya pilihan, tidak bisa DPD memaksakan kehendak. Kecuali kalau sudah ada rekom harus dijalankan bersama,” ujarnya. Abdul Haq mengungkapkan, kalau DPD tetap dengan sikapnya, forum DPC akan melakukan aksi boikot pemilukada. Bisa jadi, pihaknya tidak hanya pemilukada, melainkan pada pileg dan pilpres nanti.
”Harusnya kalau ada persoalan ayo rembuk. Kami ini bukan anak kecil yang selama menjadi sapi perahan DPD,” tuturnya dengan nada tinggi. Sementara itu, Ketua DPD PAN Pamekasan Zainal Abidin mengakui partainya bergolak untuk saat ini. Sebab, ada oknum DPD yang memang terkesan mengondisikan.
”Di internal pengurus DPD itu juga ada dua kubu. Sampai saat ini masih belum tuntas,” katanya. Upaya aksi boikot, sambung dia, mungkin saja terjadi dan itu bukan gertak sambal. Sebab, hal itu memang merupakan kekecewaan. ”Kendati demiki-an, pihaknya masih berupaya untuk meredam. Yakni, den-gan melakukan pendekatan-pendekatan,” ujarnya.
Sebenarnya, sambung dia, gejolak DPC itu sudah terjadi saat pleno Juni lalu. Sebab, saat rapat pleno yang bukan untuk membahas calon ternyata diarahkan ke sana. ”Kami masih berupaya untuk meredam itu. Ya, memang ada dua kubu,” ujarnya santai. (radar)
Sumber : ( Red )
0 komentar:
Posting Komentar