KEJUJURAN DAN KEIKLASAN - KINI MULAI HILANG DARI KEPRIBADIAN BANGSA INI - HANYA DENGAN SATU CARA-PEMIMPINLAH YANG HARUS MENJADI CONTOH TAULADAN UNTUK MEMPERTAHANKANNYA
Lazada Philippines
Home » , , » Golput Bisa jadi Golongan Pencari Uang Tunai

Golput Bisa jadi Golongan Pencari Uang Tunai


Golput Bisa jadi Golongan Pencari Uang Tunai

WONOSOBO - "Golput, bukan berarti golongan putih yang tidak memilih dalam pemilihan umum. Tetapi Golput adalah golongan pencari uang tunai. Golput jenis ini memaknai pemilu yang acapkali diwarnai dengan maraknya money politics. Sehingga mereka pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari atau mengumpulkan uang," sindir peserta pendidikan pemilih pemula, lewat diskusi kelompok, Rabu (20/6).
 
Kegiatan pendidikan pemilih pemula untuk pemilu, diselenggarakan KPU Kabupaten Wonosobo, di sebuah restoran di kota pegunungan itu. Acara yang diikuti perwakilan 35 SMA/SMK/MA, mahasiswa dan santri, dibuka Ketua KPU Kabupaten Wonosobo, Drs. H. Arifin Sidiq, M.Pd. Pendidikan pemilih pemula disemarakan pentas spontan oleh peserta, dengan topik kampanye terhadap waria, anak jalanan maupun kelompok punk.

Melalui pendidikan pemilu untuk pemilih pemula, H. Arifin Sidiq mengharapkan generasi muda sebagai tumpuan masa depan, mampu memahami demokrasi. Mereka jangan sampai menjadi korban politik. Hal ini pun merupakan proses penyadaran. Generasi muda harus cerdas dan tidak mudah terkontaminasi.

Dengan pendidikan lewat diskusi kelompok, peserta membahas perlunya pemilu; kenapa pemilu harus diawasi maupun jenis-jenis kampanye. Diselingi permainan yang melibatkan peserta, mereka pun tetap gembira dan mengikuti kegiatan secara antusias.

Ketika memaparkan hasil diskusi kelompok, terlontar hal-hal yang menggelitik dan perlu mendapat perhatian tersendiri. Misalnya, ada yang menyebut bahwa masuk partai politik harus dengan uang. Maka hal itu pun akan berpengaruh setelah yang bersangkutan  jadi atau terpilih. Dalam kaitan ini, orang yang terpilih akan bertindak untuk bisa balik modal.

Demikian halnya dengan maraknya money politics, peserta menyebut bahwa hanya orang berduit saja yang bisa menduduki kursi. Pemilu ada yang menilai sebagai suatu pemborosan. Sehingga alangkah baiknya jika hal itu disumbangkan kepada kaum dhuafa.

Namun ada juga yang menyebut, Pemilu memberikan lapangan kerja sementara. Mereka memanfaatkan hal itu dari pada menganggur. Sedangkan bagi pekerja di luar daerah, merasa enggan pulang kampung hanya sekedar untuk Pemilu. Diantara peserta juga menyoroti masih seringnya dijumpai "serangan fajar". Namun penyelesaiannya acapkali tak diketahui, bahkan mengecewakan. Pengawasan publik pun disebutnya tidak meyakinkan. Karena tidak memiliki payung hukum. (P55)


Sumber :  Red
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di DPC PAN PRAGAAN

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | A.Zaini Bakry | Mas Bambang
Copyright © 2011. DPC PAN PRAGAAN - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger